Pengalaman yang luar biasa ketika aku bisa ikut terlibat dalam program International Student Partner bersama UN Habitat Korea. Bekerjasama dengan orang asing serta organisasi internasional membuatku belajar banyak hal terutama tentang SDG (Sustainable Development Goals). Tapi sebelum aku membahas tentang pengalamanku secara, aku ingin berbagi cerita gimana awal mulanya bisa mengetahui program ini dan memutuskan untuk bergabung dan akhirnya lolos mewakili Indonesia.
INFORMASI ACARA
Awal mulanya aku mengetahui tentang UN Habitat Korea dari temanku orang Korea yang sempat bekerja disana. Sempat memantau instagram mereka dalam jangka waktu yang cukup lama dan mencoba memahami tentang konten berkaitan tentang SDG di feed mereka. Saat itu karena aku juga sedang menyukai isu berbau SDG dan juga untuk melatih bahasa korea ku (karena konten mereka bahasa korea semua. Yaiyalah..kan base nya di Korea Selatan wkwkw). Kemudian muncul suatu post an bahwa mereka sedang mencari Mahasiswa Partner gitu untuk belajar dan mempromosikan SDG.
Sebagai info, UN Habitat Korea ini berfokus pada pembangunan kota dan komunitas yang berkelanjutan. Dan kebetulan karena aku sempat memiliki minat pada isu tersebut, maka aku memutuskan untuk daftar.
|
Poster rekrutmen yang mereka upload saat itu |
REKRUTMEN DAN SELEKSI
Syarat mengikutinya tidak terlalu sulit namun yang buat minder adalah background masing-masing peserta. Karena ini bersifat Global, jadi tidak hanya dari negaraku saja (Indonesia) yang ikut namun mahasiswa keren dari negara lain juga ada yang ikut. Pada saat itu ada yang dari Amerika Serikat, Islandia Baru, Inggris, Filipina, Thailand, Korea Selatan, dan beberapa negara lainnya.
Waktu itu kami diwajibkan untuk membuat video tentang diri kita, isu yang kita fokuskan serta bagaimana pendapat kita tentang SDG itu. Setelah menunggu beberapa lama, akhirnya aku dapat email bahwa aku diterima menjadi International Student Partner UN Habitat Korea.
KEGIATAN DAN TUGAS
Setelah mendapatkan email kami diberitahukan jadwal meeting pertama. Di meeting pertama ini lebih seperti perkenalan diri. Dan ternyata aku baru tahu bahwa ada mahasiswa yang juga lagi di Korea tapi mereka orang asing. Mereka semua statusnya sama dengan kami yang berada di luar Korea Selatan.
|
Foto pertemuan pertama |
Di pertemuan pertama ini kita diperkenalkan tentang program ini dan berapa lama akan berlangsung serta projek apa yang harus kita lakuakn. Di tahun aku dilaksanakan hingga 6 bulan dimana sebenarnya 3 bulan pertama lebih banyak ke mempelajari tentang SDG dan 3 bulan lainnya fokus ke projek karena pada saat itu juga mengejar United Nations International Youth Day. Di 3 bulan pertama kita semua kerja bareng sama mahasiswa yang tinggal di Korea. Dan masing-masing kita dibagi berdasarkan poin SDG yang kita minati. Waktu itu aku ambil bagian Education (SDG 4) dan alhamdulillah waktu itu jadi ketua juga wkwkw. Susah sih tapi aku berusaha untuk memberanikan diri mengembani tanggung jawab.
Kesulitan banyak banget yang aku rasakan, terutama di bahasa. Taulah kan kalau terkadang kita juga bisa kesulitan untuk memahami bahasa inggris orang Native apalagi harus ngomong cepat-cepat. Nah guys, waktu itu juga yang dari Indonesia ternyata ada aku dan kak Rahil Ekaputri. Mungkin beberapa orang udah tahu siapa kak Rahil. Aku waktu itu sempat syok wkwkwk karena takut salah orang.
Setelah 3 bulan pertama, barulah kita dipisahkan. Student partner yang tinggal di Korea dan yang tinggal di luar Korea. Yang tinggal di Korea akan fokus membantu UN Habitat Korea secara offline dan juga tentunya mempersiapkan kegiatan United Nations International Youth Day. Sedangkan kami yang berada di luar Korea akan fokus pada projek kampanye dan lebih memboost tentang SDG dan juga acara United Nations International Youth Day. Selain itu kita juga saling sharing tentang permasalahan di negara kita dan solusi yang bisa kita berikan. Jadi sebelum sharing ini, kita juga diberikan jadwal topik yang harus dibahas.
Lebih kurang seperti ini bahan yang kami buat dan presentasikan.
|
Cuplikan foto bareng habis presentasi |
Setelah melaksanakan tugas kita semua, kita diberikan sertifikat online. Tapi sebenarnya juga bisa mendapatkan sertifikat offline (fisik) namun masalahnya karena kami semua tinggal di luar Korea banyak yang tidak mengambil sertifikat fisiknya. Untungya karena aku ada teman di Korea, jadi sertifikatnya aku titipkan ke dia yang asli dan saat dia ke Indonesia aku bisa dapat sertifikat aslinya hehe.
|
Waktu aku lihat sertifikatnya di unboxing duluan karena penasaran wkwk |
Nah gitu aja sih pengalaman singkatku bisa bergabung bersama UN Habitat Korea. Ngomong-ngomong tentang International Youth Day tadi, ini ada cuplikan foto dan berita yang mungkin mau dibaca tentang kegiatannya. Ternyata banyak terlibat banyak orang penting hingga influencer serta orang-orang yang sering muncul di TV Korea wkwk. Sedangkan kami yang diluar Korea sebenarnya juga ikut merayakan dalam mempresentasikan country issue kami namun sayangnya waktu itu karena aku terkendala jaringan internet jadi tidak bisa ikut T_T
Komentar
Posting Komentar